Jumat, 30 Maret 2012

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Proses menalar didasarkan atas pengamatan - pengamatan dari suatu hal yang sedang dipikirkan. Dasar dari penalaran disebut premis sedangkan hasil dari penalaran disebut konklusi.

Ada 2 metode dalam bernalar, yaitu :
a. Metode induktif
b. Metode deduktif

A. Metode Induktif


Metode induktif adalah metode bernalar dengan proses berpikir dari hal-hal khusus ke umum, contohnya :
-Karena meningkatnya polusi air( khusus ) , maka banyak orang sakit ( umum ).

B. Metode Deduktif

Metode deduktif adalah metode bernalar dengan proses berpikir dari hal-hal umum ke khusus,
contohnya :
-Manusia semakin malas, dikarenakan salah satunya akibat semakin tergantungnya mereka terhadap teknologi.

Berdasarkan artikel dari http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Jumat, 23 Maret 2012

Konvensi Naskah Karya Ilmiah

Konvensi Naskah ialah peraturan yang telah disepakati bersama yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan.

Aspek-apek dari konvensi naskah ilmiah antara lain sebagai berikut :

1. Bentuk Karangan

2. Bagian-bagian karangan

3. Bahan dan jumlah halaman

4. Perwajahan

5. Penomoran

6. Penyajian

A. Bentuk Karangan

Bentuk-bentuk karangan dibagi setidaknya 5 hal, yaitu :

1. Makalah : menyajikan pembahasan masalah berdasarkan data di lapangan atau studi pustaka.

2. Kertas kerja : makalah yang sifatnya lebih dalam.

3. Skripsi : ditulis dengan tujuan meraih gelar SI. Pembahasan berdasarkan pendapat orang lain.

4. Tesis : karangan dengan tujuan untuk mengemukakan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis.

5. Disertasi : karangan yang mengemukakan teori baru yang faktanya dapat dibuktikan secara empiris dan objektif.

B. Bagian-bagian Karangan

Bagian Karangan meliputi 3 hal, yaitu :

1. Kelengkapan awal : meliputi kulit luar, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan, abstrak ,kata pengantar, daftar tabel, daftar grafik, atau gambar , serta daftar singkatan dan lambang.

2. Kelengkapan isi : pendahuluan, kajian teori, seputar lokasi objek penelitian (khusus praktik kerja), pembahasan, dan penutup.

3. Kelengkapan akhir : meliputi daftar pustaka, riwayat hidup penulis, penulisan indeks, dan lampiran.

C. Bahan dan Jumlah Halaman

Hal ini berkaitan dengan kertas yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan jumlah halaman minimal untuk karya tersebut. Bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ialah kertas HVS A-4 dan tinta hitam atau biru. Jumlah halaman minimla tergantung jenis karya ilmiahnya. Jumlah halaman untuk makalah minimal 10 halaman, laporan praktik kerja 40, skripsi 60, tesis 80, dan disertasi 250 halaman.

D. Perwajahan

Perwajahan memaksudkan tata letak unsur – unsur pada karya ilmiah. Hal ini mencakup ukuran kertas, jenis huruf, dan spasi , serta margin halaman.

E. Penomoran

Hal ini berkaitan dengan aturan pada nomor di karya ilmiah tersebut. Aturan-aturannya antara lain :

1. Romawi Kecil : dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, serta daftar singkatan dan lambang.

2. Romawi Besar : digunakan untuk menomori tajuk BAB.

3. Angka Arab : dimulai dari bab I sampai daftar pustaka.

4. Letak Penomoran : Jika ditulis dengan huruf capital, maka nomor halaman diletakkan di tengah, selanjutnya diletakkan di kanan atas halaman.

F. Penyajian

Penyajian berkaitan dengan menerapkan aturan-aturan tadi dalam pembuatan karya ilmiah tersebut.

Berdasarkan Artikel IHWAL TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh Agus Nero Sofyan.

Kamis, 15 Maret 2012

Topik dan Judul

Pengertian Topik

Topik memiliki definisi sebagai landasan penulisan sebuah artikel. Hal ini menunjukkan bahwa topik merupakan inti atau mungkin juga secara kiasan bisa disebut sebagai jantung sebuah artikel.

Syarat Topik

Ada banyak syarat untuk sebuah topik tetapi semuanya bisa diringkaskan dalam beberapa hal, yaitu :

1. - Menarik bagi penulis

2. - Dapat dipahami oleh penulis

3. - Bermanfaat bagi kehidupan

4. - Memiliki batasan yang jelas

5. - Mudah dipahami oleh banyak orang

6. - Memiliki data dan fakta yang jelas

7. - Memiliki sumber acuan

8. - Memiliki prinsip-prinsip ilmiah yang dapat diketahui oleh orang lain.

Batasan Sebuah Topik

Topik harus memiliki batasan agar sifatnya tidak terlalu luas. Jika topiknya terlalu luas, maka pembahasan topik tersebut atau artikel yang dibuat akan bersifat dangkal dan tidak memiliki fokus yang jelas. Tetapi jika topik tersebut dibatasi secara berlebihan akan membuat topiknya menjadi terlalu sempit dan pembahasannya menjadi sulit untuk dipahami oleh pembaca artikel tersebut. Pembatasan mencakup konsep, data, variabel, dll.

Perbedaan Topik dengan Judul

Meskipun memiliki kemiripan dari segi makna, tetapi topik dan judul memiliki perbedaan. Topik sifatnya lebih tersirat. Topik merupakan sebuah pokok yang akan dibuat pembahasannya apakah dalam bentuk diskusi atau tulisan. Sedangkan judul sifatnya tertulis, dan merupakan jabaran topik dalam bentuk tulisan.

Syarat – syarat sebuah Judul

1. Berbentuk Frasa

2. Tidak memiliki singkatan

3. Setiap kata harus diawali huruf kapital kecuali untuk konjungsi

4. Tidak memiliki tanda baca di akhir judul

5. Logis

6. Selaras dengan isi

7. Menarik

8. Relevan