Kamis, 22 Desember 2011

Royal Wedding Putri Bungsu Keraton Yogyakarta

Pernikahan Putri Bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X memang sangat megah. Ini merupakan salah satu pertunjukkan kebudayaan Indonesia yang disajikan dalam bentuk yang megah. Bila dilihat dari sisi ini, bisa dikatakan ini merupakan salah satu cara menghormati kebudayaan Indonesia karena dengan pernikahan ini, bisa ditunjukkan bahwa kebudayaan Indonesia bukan kebudayaan rendahan. Tapi di sisi lain, pernikahan ini merupakan contoh pernikahan yang cukup memboroskan biaya. Meskipun hari pernikahan adalah hari yang sangat penting, tetapi tentu saja tidak harus sampai menjadi hari yang begitu menghabiskan biaya secara berlebihan. Kalau kita lihat, pernikahan itu menampilkan arak-arakan kereta keraton, bahkan Jalan Malioboro harus ditutup untuk acara pernikahan ini. Jadi bisa dilihat, bahwa pernikahan ini memiliki sisi positif terhadap kebudayaan tetapi juga sisi negatif.

Selasa, 20 Desember 2011

Tips dan Trik Mencegah Pencurian Pulsa

Ada beberapa modus yang digunakan para pelaku penyedotan pulsa. Modus – modus ini harus dipahami agar bisa dihindari sehingga pulsa tidak sempat berhasi disedot. Modusnya antara lain :

Pertama, premium call. Pengguna telepon menerima layanan pesan singkat (sms) premium, lalu pengguna telepon membalas sms itu. Meski jawabannya tidak sesuai permintaan, pulsa tetap tersedot. Pesan layanan singkat premium ini menggunakan nomor 4 digit, misalnya 3433, 9799, dan lain-lain. Untuk sms premium, harus bekerja sama dengan operator. Hal itu bisa terjadi apabila konten sms premium disetel guna memaksa pengguna telepon untuk melakukan registrasi. Harusnya disetel ”reg on”, ”daftar” jika ingin mendaftar, atau petunjuk lain dengan isi yang sesuai tujuan.

Kedua, pulsa bisa disedot jika kita merespons janji gim murah di TV seharga Rp 1.000. Sebaiknya janji ini tidak ditanggapi karena ini bukan untuk mendapatkan gim murah tetapi untuk mendaftar di konten tertentu.

Ketiga, pemilik konten menelepon pengguna telepon, menawarkan konten. Meskipun pemilik telepon tidak setuju mendaftar, nomornya akan didaftarkan secara paksa dan pulsa diambil. Mengatasinya adalah dengan tidak sembarangan mengangkat telepon jika belum diketahui siapa peneleponnya.

Perang Android dengan Iphone

Android dengan Iphone Apple selalu berperang terutama dalam segi kemampuan. Memang yang memperkenalkan gadget smartphone adalah Apple sehingga perusahan ini mendapatkan banyak keuntungan akibat dari permintaan yang besar di pasaran akan smartphone. Bahkan sampai sekarang perusahaan Apple masih terus mengeluarkan versi – versi baru dari produknya yang tentu saja disertai dengan fitur – fitur yang baru atau disempurnakan. Meskpiun demikian, ada kekurangan yang selalu ada dari produk Apple. Kekurangan tersebut adalah bagian store dari Apple. Orang harus membayar dahulu untuk bisa mendapatkan aplikasi yang ditawarkan, demikian pula jika ada orang yang ingin menaruh aplikasi buatannya di Apple Store, dia harus membayar dahulu. Memang, biayanya sangat murah dan terlihat masih logis. Tetapi, tentu saja orang lebih menyukai sesuatu yang sifatnya gratis. Hal inilah yang dilakukan oleh Android. Store dari Android menawarkan aplikasinya secara gratis. Mereka yang ingin mengunduh aplikasinya bisa mengunduhnya secara gratis. Demikian pula, dengan mereka yang ingin menaruh aplikasi buatannya bisa menaruhnya secara gratis. Meskipun gratis, tetapi aplikasi dari Android tidak kalah menarik dengan aplikasi Apple. Hal inilah yang menyebabkan orang terutama di Indonesia lebih menyukai Android ketimbang produk Apple.

Sinospis Novel " Laskar Pelangi " karya Andrea Hinata

Kisah dalam novel ini diangkat dari kisah nyata penulis sendiri. Novel ini menceritakan tentang kesulitan hidup sepuluh anak – anak Belitung yang miskin. Mereka berupaya untuk menempuh pendidikan di sebuah sekolah yang miskin dan berjuang untuk terus belajar meskipun harus bersaing dengan sekolah – sekolah mewah dari Perusahan Negara Timah. Sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah.

Sekolah tersebut sebenarnya akan ditutup oleh Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid. Jumlah murid yang dituntut adalah sepuluh murid tetapi hanya ada sembilan. Tetapi sekolah itu tidak jadi dibubarkan karena terselamatkan oleh seorang anak idiot yang selama bersekolah tidak pernah mendapatkan rapor. Begitu miskinnya sekolah ini, sampai – sampai kapur tulis saja terasa mahal. Bahkan, Kepala Sekolah dari sekolah ini, Bapak Harfan Efendi Noor dan seorang ibu guru yaitu Ibu Muslimah Hafsari hanya diberi gaji berupa beras sehingga mereka harus mencari penghasilan lain untuk menafkahi diri mereka.

Kedua orang tadi, Bapak Harfan dan Ibu Muslimah merupakan tokoh yang hebat. Mereka mengajarkan kepada anak – anak di sekolah tersebut bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Mereka mengajarkan murid muridnya untuk tekun, tegar, dan tidak menyerah menghadapi kesulitan sebesar apapun. Selain pendidikan akademis, mereka juga mengajarkan cinta kasih kepada sesama kepada murid – muridnya. Dari motivasi maupun cara mendidik yang menyentuh hati dari kedua tokoh ini, murid – murid di sekolah tersebut yang dijuluki Laskar Pelangi, akhirnya menjadi anak – anak yang bersemangat untuk belajar.

Karena semangat yang dimiliki Laskar Pelangi tersebut, maka keajaiban terjadi. Laskar tersebut mampu menjadi juara karnaval mengalahkan sekolah – sekolah Perusahaan Negeri Timah. Selain itu, ada prestasi lain dimana sekolah ini juga menjadi juara lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah – sekolah lain. Hal ini benar – benar ajaib karena selama puluhan tahun, prestasi ini selalu didapatkan sekolah Perusahan Negeri Timah.

Tetapi ada suatu kejadian menyedihkan dari cerita dalam novel ini. Hal ini terjadi saat ayah Lintang, siswa paling jenius dari Laskar Pelangi meninggal dunia. Hal ini menyebabkan dia harus menghidupi keluarganya dan harus keluar dari sekolah tersebut. Kejadian menyedihkan lain muncul saat seorang siswa harus keluar lagi karena alasan biaya.

Pelajaran dari kisah novel ini

Pelajaran yang dapat diambil dari novel ini adalah pentingnya untuk mempertunjukkan ketekunan, ketegaran, dan semangat pantang menyerah dalam menempuh pendidikan. Novel ini juga menunjukkan bahwa pendidikan yang baik bisa didapatkan oleh siapa saja dan tidak bergantung pada fasilitas yang dimiliki atau tidak dimiliki. Ini menjadi pelajaran bagi siapapun yang menempuh pendidikan agar tidak suka mengeluh soal fasilitas karena pendidikan tidak tergantung pada fasilitas.